Pencanting tegar

3/10/11

Senyum di mulut, di hati kalut


Assalamualaikum

Kekadang kita mudah saja tabur kata, kan? Apa tak suka apa suka hamburkan semua. Tak fikir andai hati lain bisa terluka. Tak fikir andai jiwa lain sedang menangis dalam diluar tawa.
Kadang rasa diri sejuta hebat. Kadang rasa diri setinggi malaikat. Pandangan mencerun pada yang lain, terlupa sendiri lebih rendah. Salah saja mereka. Aku saja benar. 

Tunggu saja nanti. Allah Maha Mengetahui. Suara tangis mereka mengadu malam hari. Didengar satu persatu penuh teliti. Jangan2 ludah terpalit ke muka kembali. 

Setelah begitu lama, baru tahu beza kaca dan permata. Baru tahu capal dan crocs itu berbeda. Sengaja mungkin terjadi ini semua. Sila buka mata lebih besar katanya. Kini jasad lebih kenali diri.


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails